Sesuai rencana menjual kendaraan listrik, PT Honda Prospect Motor (HPM) memperkenalkan Honda e:Technology kepada media. Menampilkan beragam teknologi untuk mewujudkan visi elektrifikasi di Indonesia. Mulai dari mobil, sepeda motor, hingga Power Product.
“Untuk mewujudkan visi elektrifikasi di Indonesia, Honda mempertimbangkan keragaman karakter dari konsumen Indonesia dengan berbagai jenis gaya hidup serta lingkungan infrastruktur yang berbeda-beda. Karena itu, kami memperkenalkan produk-produk yang menggunakan Honda e:Technology sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, lingkungan dan infrastruktur yang beraneka ragam,” jelas Sales Marketing & Business Innovation Director PT HPM, Yusak Billy.
Untuk mobil diwakili Honda e, sepeda motor dengan PCX Electric, dan Power Product oleh LiB-AID E500. Honda e tentu menjadi perhatian utama di kesempatan ini. Mobil full electric yang telah dipasarkan di sejumlah negara ini memiliki desain retro futuristis, yang dilengkapi berbagai keunggulan teknologi elektrifikasi Honda. Lahir sebagai Urban EV Concept di 2017, Honda e kemudian menjelma sebagai versi produksi pada 2019 lewat debut di Tokyo Motor Show.
Sistem elektrifikasi Honda e mengusung motor listrik di roda belakang dengan tenaga 154 PS (152 hp) dan torsi 315 Nm. Dengan konstruksi berdistribusi bobot 50:50, akselerasinya untuk 0-100 km/jam diklaim dalam 8,8 detik. Sementara baterai lithium-ion dengan kapasitas 35,5 kWh miliknya bisa menempuh perjalanan sejauh 220 km dengan sekali isi penuh.
Baterainya bisa diisi ulang 0-80% dalam waktu 30-36 menit, menggunakan fast charging. Kemudian selain menjanjikan karakter berkendara yang fun, Honda e juga didukung fitur Single Pedal Control System. Teknologi ini memanfaatkan perlambatan untuk meregenerasi tenaga listrik untuk mengisi baterai saat pengemudi melepaskan pedal akselerasi.
Selain itu, baterai Honda e juga bisa digunakan untuk menyalurkan listrik ke kebutuhan elektronik rumah tangga. Melalui soket listrik 12V DC dan 230V AC, listrik bisa dipakai untuk operasikan perangkat elektronik, bahkan saat saat pengisian daya. Fitur ini disebut dengan V2X dimana saat kendaraan dihubungkan kepada Honda Power Manager, kendaraan dapat berperan sebagai stationary battery untuk menyalurkan listrik kepada rumah, bangunan, maupun jaringan listrik lainnya.
Tapi sayangnya sampai saat ini HPM tidak berencana untuk meluncurkan Honda e untuk pasar Indonesia, karena berbagai hal. Perannya untuk memperkenalkan teknologi elektrifikasi e:Technology yang akan disebar ke banyak produk ke depannya. “Setiap produk Honda e:Technology juga tetap menawarkan karakter khas Honda yang Fun to Drive, dilengkapi dengan teknologi terdepan dan performa ramah lingkungan,” lanjut Billy.
Honda resmi mengumumkan rencana untuk meluncurkan setidaknya dua model hybrid di Indonesia tahun ini, dengan label e:HEV. Sementara untuk teknologi BEV, saat ini Honda terus melakukan aktivitas riset dan edukasi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang paling tepat, sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.